Perawatan dan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat
dominan dalam menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor
,akan memberikan daya yang optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada
motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula kerja pada sistem
bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar
pada efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan
bakar bekerja dengan optimal yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem
bahan bakar.
Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen bekerja dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki .
Secara garis besar kendala yang sering terjadi pada sistem bahan bakar adalah :
1. Bahan bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai
komponen dan system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan
karburator type arus turun. Dalam makalah ini akan dibahas prinsip kerja
dan kerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem bahan bakar.
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin
Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik
Suatu
mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya :Sistem bahan
bakar sistem pendingin ,sistem pelumasan ,sistem pengapian dan
kelistrikan.
Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai
dengan yang dikehendaki ,bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada
salah satu sistem saja dapat merubah kinerja suatu mesin ,entah itu
meningkat atau menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana
setiap sub – sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung
sistem agar berfungsi dengan baik.
Salah satu cara untuk menjaga komponen – komponen dalam suatu sistem
tetap berfungsi dengan baik yaitu dengan memberikan perawatan yang
intensif dan melakukan perbaikan secara berkala jika diperlukan. Begitu
pula yang terjadi pada sistem bahan bakar sistem ini akan bekerja dengan
baik jika kita memberikan perawatan yang intensif.
Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha penbangkitan
daya motor, maka perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan
Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem bahan bakar dan cara perawatan yang sebaiknya dilakukan.
A. SKEMA SISTEM BAHAN BAKAR
Sistem
bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki bahan
bakar sampai pada charcoal canister .Bahan bakar dalam tangki akan
disalurkan ke karburator oleh pompa bensin ,melalui selang dan saringan
bensin.
Karburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan
berupa campuran udara dan bahan bakar yang dikabutkan ,dan masuk melalui
manifold ke ruang silinder.
B. KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR DAN CARA PERAWATAN /PERBAIKAN
1. Tangki bahan bakar
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari plat baja tipis ,biasanya
diletakkan dibagian bawah / belakang kendaraan. Tangki bagian dalam
dilapisi bahan pelapis anti karat,dan dilengkapi sparator untuk mencegah
goncangan saat mobil berjalan dijalan kasar atau saat direm tiba –
tiba.Bahan bakar dihisap melalui fuel inlet tube yang ditempatkan 2 – 3
cm dibagian terendah tangki.
Kendala yang sering terjadi pada tangki :
- Bila tangki bensin tidak diisi dengan penuh ,uap didalam tangki akan
mengembun pada dinding – dinding tangki .Dan karena air lebih berat
daripada bensin maka air trersebut langsung turun kebagian bawah
tangki.Bila air yang timbul banyak maka akan menyebabkan kesukaran pada
mesin., bila pengembunan pada tangki sedikit maka akan timbul karat.
Oleh karena itu usahakan bensin dalam tangki selalu terjaga volumenya
,dan jika perlu secara berkala bersihkanlah tangki dari korosi dan
endapan.
2. Saringan bahan bakar dan pompa
Bensin terkadang membawa kotoran dan air yang bisa menghambat saluran –
saluran yang ada pada karburator ,maka untuk menyaringnya dipasang
sebuah saringan bahan bakar /bensin.
a. Saringan bensin
Saringan bensin diletakkan diantara tangki bensin dan pompa bensin yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan air.
Kendala yang sering terjadi pada saringan bahan bakar,yaitu :
- Jika saringan bensin tersumbat maka aliran bensin akan terhambat ,dan
jumlah bensin yang masuk ke karburator akan berkurang ,itu menyebabkan
tenaga mesin turun, efeknya akan sangat terasa bila kendaraan sedang
melaju dengan kecepatan tinggi atau pada beban berat .
Oleh karena itu membersihkan saringan bahan bakar secara berkala
merupakan langkah yang sesuai untuk menjaga aliran bensin tetap konstan,
pada jenis tertentu ada saringan bensin yang elemennya dapat diganti,
seperti pada saringan bensin model katrid
b. Pompa bensin
Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator maka
bahan bakar tidak dapat mengalir dengan sendirinya ,danoleh karena itu
dibutuhkan sebuah pompa bahan bakar.Ada dua type pompa yaitu mekanik dan
elektrik.
-
Penghisapan : Langkah isap bekerja ketika diaphrgma turun kebawah dan
membuka katup masuk sedangkan katup buang tertutup dan menyebabkan vakum
disaluran masuk, bensin terhisap .
- Penyaluran : langkah penyaluran bekerja ketika diaphragma terangkat
keatas dan menekan katup buang sehingga terbuka ,sedangkan katup masuk
tertutup akhirnya bensin keluar melalui saluran buang.
- Pump idling : Jika bahan bakar yang tersedia pada karburator sudah
cukup maka diaphragma tidak tertekan keatas oleh pegas ,itu berarti
kondisi diaphragma diam tidak melakukan pemompaan.
Kendala yang sering terjadi :
Saluran – saluran pada pompa kadang tersumbat oleh kotoran – kotoran
yang tidak tersaring ,ini menyebabkan bensin sulit terangkat menuju
karburator menjadikan mesin susah hidup.
Perawatan yang bisa dilakukan pada pompa bensin ,hanyalah sering –
sering membersihkan .Kalau mesin sukar untuk hidup kemungkinan pompa
bahan bakar tersumbat.
3. Karburator
Fungsi dari karburator adalah memberikan campuran udara dan bensin yang
sesuai untuk dapat diubah menjadi energi yang dapat menggerakan
mekanisme mesin.
Prinsip karburator yaitu menggunakan asas debit aliran fluida ,dimana
aliran udara akan bertambah cepat bila melalui saluran udara yang
menyempit sedangkan tekanannya menurun
Sedangkan konstruksi karburator yang sebenarnya dapat dibagi menjadi beberapa sub sistem, yaitu :
Sistem pokok : Sistem pelampung
Sistem stasioner dan kecepatan lambat
Primary high speed sistem
Secondary high speed sistem
Power sistem
Sistem cuk
Sistem tambahan : Fast idle mekanisme
Unloader mekanisme
Choke opener
Sistem dash pot
Thermostatik valve
A.A.P
Throttle positioner
Heat control valve
P.C.V
Perawatan untuk karburator yaitu membersihkan saluran – saluran dan
komponen pada karburator ,tapi karena kerburator dibuat sangat teliti
sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang jika tidak perlu.
o SISTEM PELAMPUNG
Fungsi dari sistem pelampung yaitu menjaga agar perbedaan tinggi antara
permukaan bensin dan bibir nosel tetap ,sistem pelampung diperlukan
karena kevacuman pada venturi akan terus menyedot bensin dari nosel
utama.
Sistem pelampung bekerja ketika permukaan bensin menurun dan membuat
pelampung ikut turun ,sehingga membuat needle valve membuka saluran
bensin ,dan mengalirkan bahan bakar sehingga memenuhi kembakli ruang
pelampung dan mengangkat pelampung yang sekaligus menganglat needle
valve dan menutup saluran bensin. Siklus ini terus berulang sesuai
dengan kebutuhan bensin didalam ruang pelampung.
Kendala yang sering terjadi :
- Penyumbatan air vent tube oleh kotoran ,menyebabkan perbedaan tekanan
antara air horn dan ruang pelampungsehinggga campuran yang masuk ke
ruang bakar menjadi kaya ,ini menyebabkan daya mesin turun karena
kekurangan udara.
- Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan saluran
bensin tidak mau tertutup ,sehingga permukaan bensin melebihi batas yang
sudah ditentukan
o SISTEM STATIONER DAN KECEPATAN LAMBAT
Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit maka
jumlah udara yang masuk ke karburator sangat sedikit, jadi vakum yang
terjadi pada venturi kecil ,dan bahan bakar tidak disalurkan oleh nosel
utama .Oleh sebab itu primary low speed circuit dipergunakan untuk
menyalurkan bahan bakar dibawah throttle valve saat mesin berputar
a. Bila mesin berputar idling
Bila throttle valve ditutup maka vakum yang terjadi pada bagian bawah
throttle valve besar .hal ini menyebabka bahan bakar yang bercampur
dengan udara dari air bleder keluar dari idle port ke intake manifold
dan masuk kedalam silinder , campuran udara dan bensin yang diperlukan
agar mesin berputar idling yaitu 11 : 1
Skema aliran bensin dan udara saat stasioner
b. Bila throttle valve terbuka sedikit
Bila throttle valve terbuka sedikit dari keadaan idle ,maka jumlah udara
yang mengalir bertambah .Hal ini menyebabkan vakum dibawah throttle
valve menjadi berkurang ,sehingga bahan bakar menjadi kurus .Untuk
mencegah hal itu maka saat throttle valve terbuka sedikit ,slow port
mengeluarkan bahan bakar.
Skema aliran bahan bakar dan udara saat throttle valve terbuka sedikit
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Sekrup penyetel campuran idle
Berfungsi untuk membuat campuran udara dan bensin agar mesin berputar idle ,dengan cara memutar skrup
2. Slow jet
Berfungsi untuk mengkontrol jumlah bensin yang disuplai untuk primary low speed.
3. Air bleder
Berfungsi untuk membantu atomisasi bensin agar mudah tercampur dengan udara
4. Economiser jet
Berfungsi untuk menambah kecepatan aliran bensin
5. Katup solenoid
Berfungsi untuk mencegah terjadinya dieseling pada motor bensin
Dieseling adalah berputarnya mesin seteleh kunci kontak posisi “OFF”
yang bisa disebabkan karena over heating pada mesin. Solenoid akan
menutup aliran bahan bakar ketika kunci kontak off.
Kendala yang sering terjadi :
- kendaraan sering kali tidak mau berputar stationer, oleh karena itu
sesuaikan dahulu skrup penyetel campuran idle, atau bisa jadi katup
solenoid bermasalah
- bila skrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras ,ujung
jarum sekrup akan rusak sehingga akan sulit untuk menentukan campuran
yang bagus
- penyumbatan didalam slow jet akan menyebabkan putaran mesin kasar
- penyumbatan didalam air bleder membuat udara tidak mampu untuk
mencampur bensin yang akan disalurkan oleh idle dan slow port, ini
menyebabkan campuran bensin menjadi kaya.
o PRIMARY HIGH SPEED SISTEM
Merupakan suatu sistem yang berfungsi mensuplay bensin pada saat kendaraan berjalan sedang atau pada kecepatan tinggi.
Sistem ini menyediakan campuran udara dan bensin yang ekonomis yaitu :
16 – 18 : 1
cara kerja sistem ini yaitu pada saat throttle valve dibuka maka
kecepatan aliran udara di nosel utama bertambah dan bahan bakar didalam
ruang pelampung mengalir setelah sebelumnya dicampur dengan udara oleh
air bleder.
Skema aliran bahan bakar
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. main jet
untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high speed system
2. air bleder
berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur dengan
udara ,apabila tekanan udara di nosel utama turun ,udara akan masuk ke
air bleder .
kendala yang sering terjadi :
penyumbatan pada main jet akan menyebabkan putaran mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada low speed sistem
o SECONDARY HIGH SPEED SISTEM
Merupakan suatu sistem yang fungsinya disusun samaseperti primary high
speed sistem, tetapi karena secondary high speed sistem direncanakan
untuk bekerja bila mesin membutuhkan out put yang besar maka ukuran
(diameter) dari pada nosel, venture dan jet dibuat lebih besar daripada
yang diberikan pada sistem primary. Mekanisme dari sistem secondary high
speed bekerja bila mesin berputar pada kecepatan tinggi dan dibawah
beban berat. Mekanisme ini ada dua tipe, yaitu :
1. Tipe Damper Valve (bobot)
Pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve diatas
katup seconder (HSV=High speed valve). Tipe ini bekerja berdasarkan
kevakuman pada intake manifold.
Cara
kerja sistem ini yaitu pada saat primary throttle valve membuka sekitar
550, secondary throttle valve baru membuka. Apabila putaran mesin
ditambah, tekanan dibawah high speed valve akan semakin rendah dan
perbedaan tekanan di atas dan di bawah high speed valve akan semakin
besar pula. Sehingga tekanan udara mampu melawan bobot dan terbukalah
high speed valve. Sehingga udara mengalir melalui primary ventury,
secondary small ventury dan bahan bakar mengalir ke small ventury
melalui secondary main jet, bercampur dengan udara dari main air bleeder
dan keluar ke main nosel.
Skema aliran bahan bakar dan udara
2. Tipe vacum diaphragma
Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka secondary
throttle valve dihubungkan dengan diaphragma dan diaphragma mengambil
kevakuman dari venturi.
Cara kerja vakum diaphragma yaitu bilamesin bberputar pada putaran
rendah, vakum yang dihasilkan oleh vakum bleeder pada primary masih
lemah, sehingga vakum didalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan
secondary throttle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle
valve terbuka, vakum yang timbul pada rumah diaphragma menjadi kuat dan
secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini menyebabkan
udara mengalir ke secondary ventury dan bahan baker keliar dari
secondary nozzle.
Kendala yang sering terjadi :
Jika secondary slow port rusak, secondary throttle valve tidak akan
terbuka dengan lembut, sehingga mesin akan mati bila diakselerasi
o SISTEM TENAGA (POWER SISTEM)
Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan
bakar yang ekonomis,tetapi untuk menghasilkan tenaga yang besar, maka
harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed sistem. Tambahan
bahan bakar disupply oleh power sistem sehingga campuran udara bahan
bakar menjadi kaya (12-13 :1).
Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan)
kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan
terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring
(B) menahan power valve, sehingga power valve tertutup.
Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan
tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada intake manifold
berkurang dan power piston terdorong ke bawah aleh power valve spring
(A) sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan
disupply dari power jet dan pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi
sehingga campuran menjadi kaya.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Primary main jet :
Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju nozel utama
2. Power valve
Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga
3. Power piston
Sebagai pengatur pembukaan piston valve
4. Power valve spring
Menekan power valve keatas saat keadaan normal
5. Power piston spring
Menekan power piston kebawah saat vacuum berkurang
Skema aliran bahan bakar dan udara pada system power
o SISTEM PERCEPATAN
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan
membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih
cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat dai udara maka bahan
bakar akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus,
padahal pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada
karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.
Cara
kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba
plunger pump bergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di
bawah plunger pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong steel ball
out-let dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar ke primary
ventury melalui pump jet.
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi
semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunger sehingga bahan
bakar
dari ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai.
o SISTEM CHOOKE
Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bensin yang mengalir akan mengembun
didinding intake manifold karena dinding intake manifold dalam keadaan
dingin. Dan ini akan menyebabkan campuran udara – bensin menjadi kurus
sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke membuat campuran udara – bensin
menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder bila mesin masih
dingin.
Ada dua type system chuk
1. Type manual
Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi
2. Type automatic
Katup membuka secara otomatis tergantung temperatur mesin dan temperatur ruang mesin
Type automatic ada dua macam, yaitu :
Menggunakan sensor panas
coil housing (4) dipasangkan diluar karburator, dimana coil housing ini
dihubungkan pada air cleaner oleh pipa pemanas (2 ). Pipa pemanas
sebelum masuk kecoil housing, terlebih dahulu dimasukan ke exhouse
manifold. Ruang dibawah vacuum piston (5) dihubungkan dengan intake
manifold
Pada
saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan vacuum
piston (5) keatas sehingga katup choke tertutup, karena ruangan dibawah
vacuum piston dihubungkan dengan intake manifold, maka vacuum piston
condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup. Akan tatapi vacum
piston belum dapat bergerak karena masih ditahan oleh coil spring yang
masih mengembang. Sementara itu coil spring dipanasi dengan udara dan
air cleaner yang mengalir ke coil housing (4) melalui pipa pemanas (2)
yang terdapat didalam exhaust manifold (3). Setelah panas, coil spring
mengkerut dan vacuum piston bergerak kebawah sehingga katup choke pun
terbuka , katup choke tertutup pada temperatur 25 º C
Model electric
Pada saat mesin distart:
katup choke akan tertutup rapat pada saat etmperatur mencapai sekitar 25
º celcius oleh pegas termostatik (be-metal). Bila mesin dihidupkan
dalam keadaan katup choke tertutup, maka akan terjadi kevakuman dibawah
katup cuk. Hal ini akan menyebabkan bensin akan disalurkan oleh primary
low dan high speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah mesin distart :
Bila mesin distart, pada terminal “L”timbul arus dari voltage regulator,
arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay
menjadi “ON”. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melewati
choke relay menuju ke electric heat coil – massa. Bila electric heat
coil membara/panas maka be- metal element akan mengembang dan akan
membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan
yang mengalir dari electric heat coil, bila katup choke telah terbuka
(temperatur dalam rumah pegas mencapai100 º celcius)
o FAST IDLE MECHANISM
Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur rendah
(saat temperatur rendah campuran yang dibutuhkan adalah campuran kaya),
system ini bekerja saat katup choke masih tertutup dengan membuka
sedikit throttle valve
o UN LOADER MECHANISM
System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke
otomatis. System ini berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak
terlampau kaya saat mesin dalam kondisi dingin, keadaan katup chuk
tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke
tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba-
tiba )
o CHOKE BREAKER
Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan suatu
system choke breaker dimana system ini bekerja untuk membuka katup choke
secara perlahan setelah mesin distart, dengan menggunakan asas
kevacuman pada intake manifold. Karena bila katup choke tertutup terlalu
lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan pun akan semakin
kaya
o CHOKE OPENER
System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke
otomatis, dimana mungkin karena suatu sebab tertentu system choke
otomatis tidak berfungsi, dimana system ini akan membuat katup choke
terbuka penuh. Bila mesin telah dipanaskan, TVSV dalam water jacket pada
intake manifold membuka, sehingga memungkinkan terjadinya kevacuman dan
choke opener membuka ( fast idle mechanism dan choke opener membuka
katup choke pada saat yang bersamaan )
o DASH POT
System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat pedal
gas dilepas secara tiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba – tiba
maka thritle valve akan tertutup dengan penuh ( jika bensin yang
terhisap lebih banyak dibandingkan udara maka berpotensi untuk
menimbulkan gas CO pada gas buang )
o THERMOSTATIC VALVE
Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas, ruang
mesin akan menjadi relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah sekali
menguap dan mungkin meluap ke venturi .
Campuran menjadi terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar
dan susah untuk distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator
dilengkapi dengan thermostatic valve( katup dilengkapi dengan be- metal
yang akan mulai membuka bila suhu pada ruang mesin mecapai 60 º C dan
membuka penuh pada 75 º C )
o AUXILIARY ACCELERATION PUMP (AAP)
System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasi utama pada saat mesin dingin.
Bila temperatur masih dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada AAP
dihubungkan dengan kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan
timbul kevacuman juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan
terhisap dan bensin akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini
pedal gas diinjak, kevacuman pada intake manifold akan menjadi rendah
sehingga diapraghma akan didorong keposisi semula oleh tegangan pegas
dan bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah panas
maka TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja
o THROTLE POSITIONER SISTEM
Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan
cepat akan berada pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan
campuran udara dan bensin menjadi tidak normal (bila campuran tidak
normal pada pembakaran akan banyak terdapat HC (hydrocarbon ) dan CO
(carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve
setelah pedal gas dilepaskan.
o HEAT CONTROL VALVE ( TOYOTA 2F )
Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur pada
exhaust manifold, oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk menutup
dan membuka aliran gas buang.
Kerja heat control valve :
Pada saat mesin dingin :
Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros heat control valve
berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas buang mengalir diatas
heat control valve
Pada saat mesin panas :
Setelah pemanasan poros heat control valve akan mengkerut kearah dalam
searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir melalui bawah heat control
valve
o POSITIVE CRANKCASE VENTILATION SYSTEM
PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran
udara dan bensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut
dilakukan dengan jalan mengalirkan kembali blow by gas ke intake
manifold yang seterusnya dibakar kembali keruang bakar
Prinsip kerja system yaitu :
Pada saat mesin mati atau terjadi back fir, dengan adanya pegas, v alve
tertekan kebawah menutup saluran yang menghubungkan intake manifold dan
crankcase
Pada putaran idling atau saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake
manifold tinggi, sedangkan valve akan tertarik keatas ( kebagian intake
manifold ) untuk memperkecil luas saluran gas sehingga aliran gas ke
intake manifold berkurang
Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman pada intake manifold lebih
rendah daripada keadaan (2) diatas, hal ini akan mengakibatkan valve
bergerak turun sehingga luas saluran gas menjadi lebih luas
Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat kevacuman pada intake
manifold lebih rendah lagisehingga valve akan bergerak lebih turun lagi
tetapi belum menutup, jadi luas saluran gas menjadi maksimum, yang mana
blow by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar (
bila gas yang dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas
akan dialirkan pada karburator melalui selang ( hose )yang dipasangkan
antara kepala silinder dan saringan udara.
System tambahan yang terdapat pada karburator sifatnya fariatif, dan
tidak selalu terdapat pada semua karburator, selain system tambahan yang
terdapat diatas masih ada system tambahan lain.
Seluruh system tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak
begitu penting, dalam arti karburator masih dapat berfungsi sekalipun
tidak dilengkapi dedngan system tambahan
o SISTEM TENAGA (POWER SISTEM)
Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan
bakar yang ekonomis,tetapi untuk menghasilkan tenaga yang besar, maka
harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed sistem. Tambahan
bahan bakar disupply oleh power sistem sehingga campuran udara bahan
bakar menjadi kaya (12-13 :1).
Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan)
kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan
terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring
(B) menahan power valve, sehingga power valve tertutup.
Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan
tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada intake manifold
berkurang dan power piston terdorong ke bawah aleh power valve spring
(A) sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan
disupply dari power jet dan pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi
sehingga campuran menjadi kaya.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Primary main jet :
Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju nozel utama
2. Power valve
Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga
3. Power piston
Sebagai pengatur pembukaan piston valve
4. Power valve spring
Menekan power valve keatas saat keadaan normal
5. Power piston spring
Menekan power piston kebawah saat vacuum berkurang
Skema aliran bahan bakar dan udara pada system power
o SISTEM PERCEPATAN
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan
membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih
cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat dai udara maka bahan
bakar akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus,
padahal pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada
karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.
Cara
kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba
plunger pump bergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di
bawah plunger pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong steel ball
out-let dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar ke primary
ventury melalui pump jet.
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi
semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunger sehingga bahan
bakar
dari ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai.
o SISTEM CHOOKE
Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bensin yang mengalir akan mengembun
didinding intake manifold karena dinding intake manifold dalam keadaan
dingin. Dan ini akan menyebabkan campuran udara – bensin menjadi kurus
sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke membuat campuran udara – bensin
menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder bila mesin masih
dingin.
Ada dua type system chuk
1. Type manual
Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi
2. Type automatic
Katup membuka secara otomatis tergantung temperatur mesin dan temperatur ruang mesin
Type automatic ada dua macam, yaitu :
Menggunakan sensor panas
coil housing (4) dipasangkan diluar karburator, dimana coil housing ini
dihubungkan pada air cleaner oleh pipa pemanas (2 ). Pipa pemanas
sebelum masuk kecoil housing, terlebih dahulu dimasukan ke exhouse
manifold. Ruang dibawah vacuum piston (5) dihubungkan dengan intake
manifold
Pada
saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan vacuum
piston (5) keatas sehingga katup choke tertutup, karena ruangan dibawah
vacuum piston dihubungkan dengan intake manifold, maka vacuum piston
condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup. Akan tatapi vacum
piston belum dapat bergerak karena masih ditahan oleh coil spring yang
masih mengembang. Sementara itu coil spring dipanasi dengan udara dan
air cleaner yang mengalir ke coil housing (4) melalui pipa pemanas (2)
yang terdapat didalam exhaust manifold (3). Setelah panas, coil spring
mengkerut dan vacuum piston bergerak kebawah sehingga katup choke pun
terbuka , katup choke tertutup pada temperatur 25 º C
Model electric
Pada saat mesin distart:
katup choke akan tertutup rapat pada saat etmperatur mencapai sekitar 25
º celcius oleh pegas termostatik (be-metal). Bila mesin dihidupkan
dalam keadaan katup choke tertutup, maka akan terjadi kevakuman dibawah
katup cuk. Hal ini akan menyebabkan bensin akan disalurkan oleh primary
low dan high speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah mesin distart :
Bila mesin distart, pada terminal “L”timbul arus dari voltage regulator,
arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay
menjadi “ON”. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melewati
choke relay menuju ke electric heat coil – massa. Bila electric heat
coil membara/panas maka be- metal element akan mengembang dan akan
membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan
yang mengalir dari electric heat coil, bila katup choke telah terbuka
(temperatur dalam rumah pegas mencapai100 º celcius)
o FAST IDLE MECHANISM
Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur rendah
(saat temperatur rendah campuran yang dibutuhkan adalah campuran kaya),
system ini bekerja saat katup choke masih tertutup dengan membuka
sedikit throttle valve
o UN LOADER MECHANISM
System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke
otomatis. System ini berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak
terlampau kaya saat mesin dalam kondisi dingin, keadaan katup chuk
tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke
tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba-
tiba )
o CHOKE BREAKER
Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan suatu
system choke breaker dimana system ini bekerja untuk membuka katup choke
secara perlahan setelah mesin distart, dengan menggunakan asas
kevacuman pada intake manifold. Karena bila katup choke tertutup terlalu
lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan pun akan semakin
kaya
o CHOKE OPENER
System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke
otomatis, dimana mungkin karena suatu sebab tertentu system choke
otomatis tidak berfungsi, dimana system ini akan membuat katup choke
terbuka penuh. Bila mesin telah dipanaskan, TVSV dalam water jacket pada
intake manifold membuka, sehingga memungkinkan terjadinya kevacuman dan
choke opener membuka ( fast idle mechanism dan choke opener membuka
katup choke pada saat yang bersamaan )
o DASH POT
System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat pedal
gas dilepas secara tiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba – tiba
maka thritle valve akan tertutup dengan penuh ( jika bensin yang
terhisap lebih banyak dibandingkan udara maka berpotensi untuk
menimbulkan gas CO pada gas buang )
o THERMOSTATIC VALVE
Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas, ruang
mesin akan menjadi relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah sekali
menguap dan mungkin meluap ke venturi .
Campuran menjadi terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar
dan susah untuk distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator
dilengkapi dengan thermostatic valve( katup dilengkapi dengan be- metal
yang akan mulai membuka bila suhu pada ruang mesin mecapai 60 º C dan
membuka penuh pada 75 º C )
o AUXILIARY ACCELERATION PUMP (AAP)
System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasi utama pada saat mesin dingin.
Bila temperatur masih dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada AAP
dihubungkan dengan kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan
timbul kevacuman juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan
terhisap dan bensin akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini
pedal gas diinjak, kevacuman pada intake manifold akan menjadi rendah
sehingga diapraghma akan didorong keposisi semula oleh tegangan pegas
dan bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah panas
maka TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja
o THROTLE POSITIONER SISTEM
Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan
cepat akan berada pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan
campuran udara dan bensin menjadi tidak normal (bila campuran tidak
normal pada pembakaran akan banyak terdapat HC (hydrocarbon ) dan CO
(carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve
setelah pedal gas dilepaskan.
o HEAT CONTROL VALVE ( TOYOTA 2F )
Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur pada
exhaust manifold, oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk menutup
dan membuka aliran gas buang.
Kerja heat control valve :
Pada saat mesin dingin :
Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros heat control valve
berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas buang mengalir diatas
heat control valve
Pada saat mesin panas :
Setelah pemanasan poros heat control valve akan mengkerut kearah dalam
searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir melalui bawah heat control
valve
o POSITIVE CRANKCASE VENTILATION SYSTEM
PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran
udara dan bensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut
dilakukan dengan jalan mengalirkan kembali blow by gas ke intake
manifold yang seterusnya dibakar kembali keruang bakar
Prinsip kerja system yaitu :
Pada saat mesin mati atau terjadi back fir, dengan adanya pegas, v alve
tertekan kebawah menutup saluran yang menghubungkan intake manifold dan
crankcase
Pada putaran idling atau saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake
manifold tinggi, sedangkan valve akan tertarik keatas ( kebagian intake
manifold ) untuk memperkecil luas saluran gas sehingga aliran gas ke
intake manifold berkurang
Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman pada intake manifold lebih
rendah daripada keadaan (2) diatas, hal ini akan mengakibatkan valve
bergerak turun sehingga luas saluran gas menjadi lebih luas
Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat kevacuman pada intake
manifold lebih rendah lagisehingga valve akan bergerak lebih turun lagi
tetapi belum menutup, jadi luas saluran gas menjadi maksimum, yang mana
blow by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar (
bila gas yang dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas
akan dialirkan pada karburator melalui selang ( hose )yang dipasangkan
antara kepala silinder dan saringan udara.
System tambahan yang terdapat pada karburator sifatnya fariatif, dan
tidak selalu terdapat pada semua karburator, selain system tambahan yang
terdapat diatas masih ada system tambahan lain.
Seluruh system tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak
begitu penting, dalam arti karburator masih dapat berfungsi sekalipun
tidak dilengkapi dengan system tambahan
ConversionConversion EmoticonEmoticon